Tundukan Tsitsipas, Federer Petenis Kedua Raih Gelar Ke-100
Tundukan Tsitsipas, Federer Petenis Kedua Raih Gelar Ke-100 |
Dia menjadi petenis kedua yang menembus 100 gelar setelah Jimmy Connors asal Amerika Serikat (AS) yang mengoleksi 109 gelar juara pada 1983. Bila ditelisik lebih rinci, Federer meraih setidaknya satu gelar juara tiap musim, kecuali pada 2016 saat ia mengalami cedera lutut. Ia meraih 24 gelar dari 100 gelar antara Oktober 2003 hingga Oktober 2005.
Keberhasilan menumbangkan Tsitsipas membuat Federer begitu bahagia. Pasalnya itu sekaligus membalas kekalahan dari petenis asal Yunani tersebut di babak keempat turnamen grand slam Australian Open, Januari lalu. "Saya senang sekali. Senang meraih gelar juara kedelapan di Dubai ini dan sekaligus gelar juara 100. Lawan dan kondisinya sangat berat. Buat Stefanos tentu sangat berat setelah juara di Marseille (pekan lalu) dan bermain di sini."ungkap Federer dilansir bbc.
Kendati demikian, Federer mengacungkan jempol terhadap performa sang lawan. Dia menilai di usia yang masih 20 tahun, Tsitsipas memiliki potensi besar untuk meraih kesuksesan di dunia tenis pada masa mendatang. Pujian Federer didasari pertarungan keduanya di lapangan.
Mematahkan servis Tsitsipas pada set pertama dan menyelamatkan dua break point pada kedudukan 5-4, Federer merebut set pertama dalam 36 menit. Kendati Tsitsipas sempat memberikan perlawan sengit pada set kedua hingga 4-4, Federer menunjukkan kelasnya dengan mematahkan servisnya sekali lagi untuk mengakhiri final dalam 69 menit.
"Saya tidak tahu apakah Stepanos (Tsitsipas) sudah lahir saat saya meraih gelar juara pertama saya. Merupakan sebuah keistimewaan untuk bermain melawan calon juara masa depan. saya akan menonton aksi-aksinya di televisi. Sungguh menyenangkan ketika saya bermain dengan Pete Sampras dan Andre Agassi, saya yakin Stefanos akan memiliki karier yang luar biasa," pujinya.
Kemenangan di Dubai terbuka turut memperbaiki posisi Federer. Dia akan naik ke peringkat 4 dunia, Senin ini. Petenis berusia 37 tahun tersebut harus memenangkan 10 gelar lagi untuk mengalahkan rekor Connors. Selanjutnya, Federer bakal tampil di Indian Wells Masters, yang berlangsung 4-17 Maret mendatang. Sementara di kubu lawan, meski sedikit kecewa karena gagal menjadi juara, Tsitsipas mengakui bahwa Federer tampil sangat baik karena memiliki ketenangan dan pengalaman sehingga lebih mumpuni dari sisi mentalitas.
“Saya yakin saya bisa mencapai final karena kondisinya benar-benar sulit dibandingkan dengan Marseille. Kembali ke luar setelah terbiasa bermain di pertandingan dalam kondisi indoor tidak mudah. Tetapi, saya cukup senang dan puas bahwa saya berhasil mencapai final,” paparnya.
Terlebih, kesuksesan mencapai partai puncak Dubai Open 2019 membuatnya mencapai peringkat 10 besar dunia. Karenanya, Tsitsipas menjadikannya sebagai pelecut semangat untuk membuat bangga negaranya terutama jelang Indian Wells Masters.
“Saya sebenarnya sangat bangga dengan Yunani karena Yunani tidak dikenal karena sejarah tenisnya, dalam ajang tenis apapun. Saya sangat bangga bahwa saya orang Yunani. Mewakili warna-warna itu, mewakili bendera ini, itu adalah kehormatan terbesar,”pungkasnya. PUSATINFORMASI
Post a Comment